Penyalahgunaan
Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk dicoba –
coba, ikut trend/gaya, lambing status social, ingin melupakan persoalan dll –
maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut
akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan
kecanduan. Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1) coba-coba;
2) senang-senang;
3) menggunakan pada saat atau keadaan tertentu;
4) penyalahgunaan; 5) ketergantungan.
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal.Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung
pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi
pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,
1. Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C,
dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian
2. Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3. Dampak Sosiai:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa
anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah
masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti
dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.
Penyebab
Remaja Merokok
1. Pengaruh 0rang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang
berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar
psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin
besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya.
Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu
atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al
Bachri, 1991)
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri
dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu
sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk
rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai
tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali
terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari
Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
MENANGANI
MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang
disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja
seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar,
depresi dll.
Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat
remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan
bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja,
yaitu antara lain :
Peran Orangtua :
· Menanamkan pola asuh yang baik pada
anak sejak prenatal dan balita
· Membekali anak dengan dasar moral
dan agama
· Mengerti komunikasi yang baik dan
efektif antara orangtua – anak
· Menjalin kerjasama yang baik dengan
guru
· Menjai tokoh panutan bagi anak baik
dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
· Menerapkan disiplin yang konsisten
pada anak
· Hindarkan anak dari NAPZA
Peran Guru :
· Bersahabat dengan siswa
· Menciptakan kondisi sekolah yang
nyaman
· Memberikan keleluasaan siswa untuk
mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
· Menyediakan sarana dan prasarana
bermain dan olahraga
· Meningkatkan peran dan pemberdayaan
guru BP
· Meningkatkan disiplin sekolah dan
sangsi yang tegas
· Meningkatkan kerjasama dengan
orangtua, sesama guru dan sekolah lain
· Meningkatkan keamanan terpadu
sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
· Mewaspadai adanya provokator
· Mengadakan kompetisi sehat, seni
budaya dan olahraga antar sekolah
· Menciptakan kondisi sekolah yang
memungkinkan anak berkembang secara sehat dalah hal fisik, mental, spiritual
dan sosial
· Meningkatkan deteksi dini
penyalahgunaan NAPZA Peran Pemerintah dan masyarakat :
· Menghidupkan kembali kurikulum budi
pekerti
· Menyediakan sarana/prasarana yang
dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain
· Menegakkan hukum, sangsi dan
disiplin yang tegas
· Memberikan keteladanan
· Menanggulangi NAPZA, dengan
menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas
· Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat
perbelanjaan dan pusat hiburan
Peran Media :
· Sajikan tayangan atau berita tanpa
kekerasan (jam tayang sesaui usia)
· Sampaikan berita dengan kalimat
benar dan tepat (tidak provokatif)
· Adanya rubrik khusus dalam media
masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja